IMSPEDIA - Proses belajar tak akan pernah mengenal strata dan usia. semua orang memiliki kesempatan yang sama untuk terus dapat belajar untuk menemukan solusi atas masalah yag di jumpainya dalam keseharian. Satu ilmu yang terpenting dalam proses belajar adalah tek pernah berhenti untuk terus berusaha.
Thomas Alfa Edison sang penemu lampu pernah mengatakan jika dirinya pernah gagal 10.000 kali, namun dia mengatakan saya telah menemukan 10.000 kali cara yang keliru hingga akhirnya saya menemukan sebuah cara yang benar.
Baca Juga : Budidaya lele didalam ember, Solusi pangan era modern
Hal itulah yang dialami seorang pria yang berasal dari Dusun Ponggok, Desa Sidomulyo, Kecamatan Bambanglipuro, Bantul, bernama Lasiyo Syaifudin. Yang sempat mengalami keterpuruka akibat gempa yang terjadi di jogja tahun 2006 silam, dia tak ingin terus berpangku tangan dalam kesehariannya.
Dari keterpurukan itu mbah lasiyo terus berusaha memikirkan cara untuk bangkit, disela memikirkan cara tersebut mbah lasiyo juga sudah sambil menanam pisang sampai pada akhirnya beliau memilih fokus untuk budidaya pisang dan menerima semua konsekuensinya dalam berbudidaya pisang yang tak luput dari hama penyakit yang menyerang.
Alasan mbah Lasiyo ini cukup sederhana, dikarenakan budidaya pisang itu cukup mudah, bibitnya murah, bisa ditanam dimana saja dan karena Indonesia tanah yang subur.
Baca Juga : Analisa Bisnis Kangkung Hidroponik Yang Menggiurkan
Dari keputusan yang sudah diambilnya itu, mbah Lasiyo memilih untuk mengajukan diri untuk mendapatkan pembelajaran tentang budidaya pisang mulai dari proses pembibitan, pemberantasan hama penyakit, pasca panen, pengolahan dan pasca pemasaran. Dalam program itu beliau mengajak masyarakat untuk ikut serta.
Dalam melakukan budidaya pisang, mbah Lasiyo menggunakan bahan alami dalam pembuatan pupuk organik, pestisida alami, dan agen hayati.Dalam mendapatkan hasil yang dengan komposisi bahan yang terbaik dan beliau melakukan uji coba berkali-kali. Berikut cara pembuatan pupuk organik mbah Lasiyo
Pupuk Organik Mbah Lasiyo
Bahan Dasar Pupuk Organik
- Gedebog pisang
- Umbi Temu Ireng
- Kelopak Jantung Pisang
- Temulawak
- Panglai/Bengle
- Daun Misoni
- Daun Sambiloto/ Daun Sambiroto
- Daun Pepaya
Pestisida Alami
- Layu Fusarium yang disebabkan oleh jamur Fusarium Oxysporum cubense (Foc) jika pohon pisang terkena jamur ini makan menyebabkan layu.
- Penyakit darah disebabkan oleh bakteri ralstonia Syzgii Celebesensis, biasanya jika pohon pisang terkena bakteri ini akan menyebabkan bercak darah pada batang pohon.
- Layu Bakteri yang disebabkan oleh bakteri Pseudomonas Solanacearum yang akan menyebabkan pohon menjadi layu.
Bahan Dasar Pestisida Alami
- Kucai
- Cabe rawit
- Jahe
- Daun Sambiloto / Sambiroto
- Lengkuas
- Nimba
- Kunyit
Cara Membuat Pestisida Alami
- Potong kecil bahan-bahan
- Rebus kiranya sampai layu dan masak
- Simpan air rebusan didalam tong/drum selama 3bulan
- Sediakan ember untuk berisi air rebusan yang sudah 3 bulan
- Celupkan bibit kedalam ramuan, biarkan sampai dengan air celupan tersebut setidaknya mengering sendirinya kemudian ditanam dalam polybag.
- Setelah kurang lebih 2 bulan baru siap ditanam dilahan kebun.
Agen Hayati
Komposisi Media Tanam
Cara Menanam Pada Media Tanam
- Siapkan polybag dengan ukuran 25x25
- Isi polybag dengan media tanam 1/3 dari volume polybag
- Ambil bibit pisang dan bersihkan akarnya agar tidak ada yang terlalu panjang
- Celupkan pada pestisida
- Kemudian masukan kedalam polybag dan tutup dengan media tanam
- Siram 3/4 hari sekali dan taruh di tempat yang teduh
- Setelah berusia 2 bulan, berikan kembali pestisida alami dan pupuk organik, tahapan ini berguna untuk bekal bibit pisang ketika berpindah kelahan baru.
- Siapkan lubang dengan ukuran 40x40x40
- Tanam bibit di lubang yang sudah dibuat
- Saat sudah 1bulan dari pemindahan lahan berikan tambahan media tanam.

0 Komentar